Praktikum V (Konfigurasi WebServer dan Simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer)

Hasil & Pembahasan Praktikum :

Praktikum kali ini membahas mengenai cara membuat VLAN dalam cisco packet tracer dan dapat mengakses web server di dalam jaringan device yang dibuat. VLAN (Virtual Local Area Network) adalah jaringan yang memungkinkan komputer dan pengguna untuk berkomunikasi dalam satu lingkungan geografis, seolah-olah mereka ada di dalam satu LAN dan berbagai domain broadcaster juga multicast tunggal. Fungsi dari VLAN (Virtual Local Area Network) ini akan mengakomodir konfigurasi pada jaringan komputer fisik menjadi beberapa domain siaran. Sedangkan Web server adalah sebuah software (perangkat lunak) yang memberikan layanan berupa data. Berfungsi untuk menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien atau kita kenal dengan web browser (Chrome, Firefox). Selanjutnya ia akan mengirimkan respon atas permintaan tersebut kepada client dalam bentuk halaman web. 

Prosedur Praktikum :

1.   Pada bagian lembar kerja cisco tambahkan 16 End Device, 4 server. 1 switch dan 1 router.


2.   Susun device – device tersebut sesuai dengan jaringan VLAN yang akan digunakan untuk mempermudah. Kemudian sambungkan semua device dengan kabel straight.


3.   Klik pada server dan masukkan IP Address dan juga default gateaway. Lakukan hal yang sama pada server yang lain dengan catatan IP addressnya jangan sama satu sama lain.


4.   Pada server masuk ke services dan bagian DHCP masukkan IP gateawaynya dan subnet masknya kemudian save dan di dinyalakan. Lakukan hal yang sama ke server lainnya.




5.   Klik pada switch kemudian masuk ke CLI untuk melakukan konfigurasi VLAN. Ketikkan perintah ini untuk menambahkan VLAN yang diinginkan

Switch>enable Switch#vlan database

Switch(vlan)#vlan 100 name Kesatu

Switch(vlan)#vlan 200 name Kedua

Switch(vlan)#vlan 300 name Ketiga

Switch(vlan)#vlan 400 name Keempat

Switch(vlan)#ex

Switch#sh vlan

Nanti akan muncul list VLAN yang sudah kita buat namun device – devicenya belum tersambung ke dalam VLAN.


6.   Kemudian pada menu CLI yang sama masukkan perintah di bawah ini untuk dapat menyambungkan masing – masing devices pada jaringannya tersendiri.

Switch>en

Switch#conf t

Switch(config)#int f0/1

Switch(config-if-range)#switchport access vlan 100

Switch(config-if-range)#ex

Ketikkan perintah pada CLI lagi sampai semua devices mendapatkan VLAN nya tersendiri. Untuk mengecek apakah device – devicenya sudah tersambung semua maka, ketikkan “sh vlan” pada CLI switch dan akan muncul list – listnya.


7.   Jika semua devices sudah tersambung ke VLANnya masing – masing. Kemudian klik router dan masuk ke CLI untuk melakukan encapsulation pada VLAN yang telah dibuat tadi. Ketikkan perintah :

Router>en

Router#conf t

Router(config)#int f0/0.100

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 100

Router(config-subif)#ip   address 192.168.1.1 255.255.255.248

Router(config-subif)#ex

Lakukan hal yang sama pada VLAN 200, 300, dan 400. Sampai semuanya terencapsulasi dengan benar.


8.   Setelah itu, kembali lagi ke CLI switch untuk mengubah portnya menjadi mode trunk dengan memasukkan perintah :

Switch>en

Switch#conf t

Switch(config)#int f0/21

Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#ex


9.   Klik pada end devices (PC dan laptop) dan masuk ke bagian IP configuration dan ubah menjadi DHCP. Lakukan hal yang sama ke semua devices.


10.  Jika sudah melakukannya maka di cek apakah berhasil atau tidak dengan pengujian ping pada salah satu ping jaringan VLAN ke ping jaringan VLAN lainnya dengan klik end devices (PC atau laptop) dan masuk ke command prompt kemudian ketik IP device jaringan lain dengan format “ping <IP>”.


11.  Jika pada ping pertama request timed out, maka ping sekali lagi IP tadi untuk memastikan berhasil atau tidaknya.


12.  Setelah berhasil melakukan tes pengujian ping. Kemudian kita perlu membuat web server dengan mengklik pada server kemudian masuk ke menu services dan HTTP. Masukkan source code HTML atau import file HTML untuk dapat membuat web services. Lakukan ke semua server dengan HTML yang berbeda.


13.  Setelah membuat web service, kemudian akses halaman webnya dengan mengklik salah satu end devices kemudian masuk ke web browser dan masukkan ip address server yang ingin diakses. Jika berhasil maka tampilan web nya akan muncul.



14.      Tampilan akhir pada lembar kerja cisco seperti ini.



Diagnosa dan Troubleshooting Masalah :

1. Pada saat melakukan DHCP pada end devices terjadi error dikarenakan praktikan tidak memasukkan port server ke dalam VLAN.

2. Terjadi kesalahan pada pengujian ping dikarenakan praktikan tidak teliti di saat memasukkan perintah pada CLI di switch dan router. 


Kesimpulan Percobaan :

1.     VLAN digunakan karena memiliki banyak sekali keunggulan seperti lebih aman, kinerja yang lebih efesien, fleksibel dan untuk menghemat biaya

2. Untuk membuat web server diperlukan html untuk isi dari webnya dan css untuk menghias tampilan dari web server.

Comments

Popular Posts