Praktikum VIII (Fiber Optic)

 Hasil & Pembahasan Praktikum :

Pada praktikum kali ini, praktikan diajarkan cara untuk memasang fiber optik yang benar dengan alat dan bahan yang sudah disediakan. Fiber optik adalah teknologi yang menggunakan serat optik untuk mengirimkan sinyal cahaya sebagai media transmisi. Serat optik terbuat dari bahan kaca atau plastik yang memiliki kemampuan untuk memantulkan dan mengarahkan sinyal cahaya dalam serat tersebut. Keunggulan utama fiber optik adalah kecepatan transmisi yang tinggi, kapasitas yang besar, serta kehandalan yang tinggi.

·     Bahan yang diperlukan antara lain:

-              Kabel Fiber

-       Alkohol

-       Tisu

-       Fast Connector

-       Penguat Kabel

 

·     Peralatan yang diperlukan antara lain:

-       Optical Power Meter

-       Senter Laser

-       Fiber Cleaver

-       Tang Fiber

-       Splicer

        -    Fiber Optic to Gigabit Ethernet Media Converter A dan B

Prosedur Praktikum :

1.   Siapkan bahan dan alat yang diperlukan pada praktikum kali ini. Kemudian periksa apakah bahan dan alat layak digunakan supaya tidak ada masalah yang terjadi nantinya.

Gambar 1. Bahan dan Alat Praktikum.


2.   Pertama – tama, kupas layer pertama pada kabel fiber optik dengan panjang sekitar  5 cm – 10 cm. Lakukan dengan hati – hati karena serat kaca yang ada di di fiber optik nya bisa patah.

Gambar 2. Pengupasan kabel Fiber Optik.


3.   Jika sudah dikelupas kemudian, bersihkan lapisan tipis pada layer kedua fiber optik dengan hati hati. Gunakan tisu yang diberi alcohol untuk membersihkannya secara optimal. Tujuan dibersihkannya lapisan tipis ini nantinya supaya bisa menyambungkan kedua fiber optik.

Gambar 3. Pembersihan Kabel Fiber Optik.


4.   Sesuaikan panjang kabel dengan fast connector, jika dirasa serat kacanya terlalu panjang maka potonglah menggunakan fiber cleaver. Cara menggunakan fiber cleaver adalah buka terlebih dahulu fiber cleaver-nya kemudian, tarik slider pisau fiber cleaver lalu letakkan kabel fiber optik ke dalam fiber cleaver kemudian di tutup. Setelah itu dorong slider pisau untuk memotongnya dan kabel pun siap untuk dipasang ke fast connector.

Gambar 4. Pemotongan Dengan Fiber Cleaver.


5.   Lepaskan penutup pada fast connector yang berwarna putih, lalu buka penjepit fast connector dan masukkan ujung serat optik ke dalam fast connector hingga benar-benar masuk ke dalam bagian penutupnya. Pastikan serat optik terletak pada posisi yang benar dan tidak ada serat yang patah atau terjepit.

Gambar 5. Pemasangan Fast Connector.


6.   Lakukan pengujian untuk mengetes apakah terjadi kebocoran atau kerusakan pada serat optik. Sambungkan fast connector ke senter laser kemudian nyalakan senternya. Jika kabel menghantarkan lasernya ke sisi satunya dengan terang maka kabel sudah teruji kebaikannya.

Gambar 6. Pengetesan Dengan Senter Laser.


7.   Untuk pengujian lebih detailnya, praktikan bisa menggunakan Optical Power Meter untuk menampilkan detail kondisi kabel seperti angka redamannya. Cara menggunakannya adalah dengan memasangkan senter laser ke ujung kabel fiber, lalu memasangkan ujung lainnya ke Optical Power Meter. Kabel yang baik(stabil) mempunyai redaman di -10 dan yang paling buruk berada di angka -40.

Gambar 7. Pengetesan Dengan Optimal Power Meter.


8.   Gunakan penguat kabel untuk menjaga sambungan dengan memasukkan kabel ke salah satu kabel. Kemudian singkirkan penguat kabelnya supaya tidak mengganggu proses saat spilicing.

Gambar 8. Pemasangan Kabel Penguat.


9.   Buka penutup splicer dan atur pengaturan sesuai petunjuk produsen. Pastikan splicer berada di tempat yang stabil dan tidak bergerak. Masukkan ujung serat optik yang akan digabungkan ke dalam splicer dengan hati-hati. Pastikan serat optik terletak pada posisi yang benar dan tidak ada serat yang patah atau terjepit. Masukkan ujung serat optik yang akan digabungkan ke dalam splicer dengan hati-hati. Pastikan serat optik terletak pada posisi yang benar. Tekan tombol start pada splicer untuk memulai proses splicing kedua ujung kabel. Pada bagian layar bisa dilihat kondisi kabel apakah potongannya sudah rata atau belum, dan juga bisa dilihat apakah kabel masih kotor atau sudah bersih. Jika dirasa masih kotor dan potongan belum rata, buka saja splicer dan bersihkan dahulu kabelnya atau rapikan potongan kabel.

Gambar 9. Memasukkan Fiber Optik Ke Splicer.

Gambar 10. Kabel Fiber Optik Tidak Bersih Saat Di Cek Di Splicer.

Gambar 11. Kabel Fiber Optik Setelah Dibersihkan Dan Di Cek Di Splicer.

Gambar 12. Proses Splicing Selesai.


10.    Buka penutup pemanas pada splicer (biasanya terletak di bagian belakang) dan masukkan kabel fiber yang penguat kabel berada di bagian penyambungan kabel sebelumnya lalu tutup penutup pemanas. Aktifkan mesinnya kemudian tunggu beberapa detik sampai penguat kabelnya menyatu dengan sempurna. Jika sudah selesai maka diamkan selama beberapa saat dan pemasangan pada fiber optik pun berhasil.

Gambar 13. Proses Memanaskan Kabel Penguat Di Splicer.

Gambar 14. Proses Memanaskan Kabel Penguat Selesai.

Diagnosa dan Troubleshooting Masalah :

1. Di saat mengupas layer satu kabel fiber optik praktikan malah memotongnya yang membuatnya harus mengupasnya lagi. Praktikan harus lebih berhati – hati dalam memotongnya.

2. Di saat melakukan splicing, ternyata serat optik masih tidak bersih dan harus dibersihkan lagi supaya tidak terjadi kesalahan saat splicing nantinya.

Kesimpulan Percobaan :

1.     Diperlukan kehati – hatian dan kesabaran untuk melakukan pemasangan fiber optik supaya tidak terjadi kesalahan .

2. Fungsi dari kabel Fiber Optik sama seperti jenis kabel yang lain yakni menghubungkan antar komputer atau pengguna satu sama lain dan dalam lingkup jaringan tertentu dan yang membedakannya dengan kabel yang lain adalah kecepatan akses yang tinggi serta kemampuan transfer data lebih cepat.

Comments

Popular Posts